Rabu, 21 Desember 2011

terapi musik


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latarbelakang

Terapi musik banyak di gunakan dalam proses keperawatan sejang perang dunia  I,ketika itu para pelaku terapi hanya para pemusik dan  di gunakan untuk mengobati tentara Veteran yang memiliki trauma perang baik mental maupun fisik dari perang tersebut.Setelah perang dunia II terapi music di kembangkan secara intensif pada rumah sakit di Amerika kemudian di daratan Eropa.Musik merupakan sebuah ransangan pendengaran yang terorganisir yang terdiri dari melodi, ritme,harmoni,temre,bentuk dan gaya.musik mempunyai kemampuan  untuk ketidak mampuan yang di alami oleh setiap orang,ketika music di aplikasikan menjadi sebuah terapi,music dapat meningkatkan,memulihkan dan memerihara kesehatan fisik, mental,emosianal,social dan spiritual dari setiap indipidu.Hal ini di karenakan,music memiliki beberapa kelebihan,seperti musik bersifat universal,nyaman dan menyenangkan,berstruktur.perlu di ingat bahwa banyak proses dalam hidup kita  berakar dari irama sebagai contoh ,napas kita napas kita detak jantun, dan pulsasi berulang dan berirama .inilah yang mendasari kita dalam merawat pasien dengan terapi music ini.
B.masalah
1.      Apakaa manfaat terapi musik?
2.      Bagaimana mengaplikasi terapi musik dalam proses keperawatan?
3.      Bagaimana cara menggunakan terapi musik?
C.tujuan
1.   Mendiskripsikan manfaat terapi musik.
2.   Mendiskripsikan pengaplikasian terapi music dalam proses keperawatan.
3.   Mendiskripsikan cara penggunaan terapi musik

 


BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian
Terapi musik adalah keahlian menggunakan musik dan elemen musik oleh seorang terapis yang terakreditasi untuk meningkatkan, mempertahankan dan mengembalikan kesehatan mental, fisik, emosional dan spiritual.  Klien dalam suatu sesi terapi musik biasa diajak bernyanyi, belajar main musik, bahkan membuat lagu singkat, atau dengan kata lain terjadi interaksi yang aktif dengan musik, dan bukan hanya mendengarkan secara pasif seperti yang terjadi pada efek Mozart. Keaktifan dan kepasifan pelaku terhadap musik inilah yang membedakan terapi musik pada umumnya dengan efek Mozart. Selain itu, pada terapi musik, musik yang digunakan sangat beragam dan tidak terbatas hanya pada musik Mozart saja. Sementara efek Mozart baru muncul pada 1993, sedangkan ide dan penggunaan terapi musik sudah ada sejak zaman Yunani kuno oleh Plato dan Phytagoras. 1 Penggunaan terapi musik telah terbukti bermanfaat bagi perkembangan kognisi, perilaku serta kesehatan. Bahkan terapi musik juga telah digunakan untuk menolong para korban pada Perang Dunia I dan II. Dengan penggunaan terapi musik ini, para korban dilaporkan lebih cepat sembuh dan memiliki kondisi lebih baik.
Tidak banyak persamaan antara efek Mozart dan terapi musik, selain keduanya menggunakan intervensi musik untuk memperbaiki keadaan klien/pasien, namun dampak yang dihasilkan dari keduanya berbeda. Efek Mozart hanya bertahan beberapa menit, berpengaruh terbatas pada kemampuan spasial-temporal, dan belum dilaporkan dampak efek ini bagi kesehatan secara umum. Sedangkan terapi musik dampaknya lebih berkepanjangan (long-last), berpengaruh terhadap keseluruhan kemampuan (multiple), dan banyak laporan kemajuan kesehatan akibat intervensi terapi musik. Berikut ini adalah tabel perbandingan antara mendengarkan secara pasif, mempelajari musik di sekolah, dan mempelajari vokal dan/atau instrumen musik dengan lama efek musik terhadap kognisi dan perilaku…(terapi music efek Mozart).Terlepas dari banyaknya perdebatan mengenai keabsahan musik sebagai salah satu bentuk terapi, tak dapat disangkal lagi bahwa terapi musik sudah banyak dipraktikkan dan hasilnya cukup menakjubkan. Bahkan musik sudah diakui sebagai salah satu bentuk terapi pelengkap (complementary therapy), disamping akupunktur, massage therapy, dan chiropathy.
Penelitian Dileo pun didukung Direktur Cancer Treatment Centers of America Katherine Puckett. Dia menyatakan, meski tak punya sertifikat menjadi ahli terapi musik, dia dan stafnya selalu menggunakan musik untuk membatu pengobatan pasiennya.''Semua orang pasti suka musik. Kamu tak akan sakit jika suka musik. Musik membuat rileks, nyaman, dan tenang. Tubuh yang rileks bisa membantu mengurangi rasa sakit, termasuk rasa sakit dari proses penyembuhan kanker," tegas Puckett.Music pada dasarnya tidak hanya membantu mengatasi kebosanan, mengusir kesedihan atau melepaskan stress tetapi juga mempunya manfaat lain,dalam proses asuhan keperawatan diantaranya
B.manfaat terapi musik
1.      Jantung
Manfaat musik bagi pasien kanker membuat Cancer Treatment Centers of America membuat perpustakaan yang menyediakan berbagai jenis musik yang sesuai selera pasiennya. Bahkan, sekali-kali sering digelar berbagai acara musik khusus untuk menghibur pasien
Musik dapat mengaktifkan syaraf menjadi rileks sehingga membantu pernapasan pasien menjadi lebih baik. Selain itu, g, membuat tekanan darah lebih normal, dan membuat otot lebih rileks. Pada pasien kanker, musik membantu mereka tidur lebih nyenyak karena biasanya pasien kanker memiliki gangguan tidur," jelas Puckett.
2.      Intelegensia
Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensia seseorang disebut Efek Mozart. Hal ini telah diteliti secara ilmiah oleh Frances Rauscher et al dari Universitas California. Penelitian lain juga membuktikan bahwa masa dalam kandungan dan bayi adalah waktu yang paling tepat untuk menstimulasi otak anak agar menjadi cerdas. Hal ini karena otak anak sedang dalam masa pembentukan, sehingga sangat baik apabila mendapatkan rangsangan yang positif. Ketika seorang ibu yang sedang hamil sering mendengarkan terapi musik, janin di dalam kandungannya juga ikut mendengarkan. Otak janin pun akan terstimulasi untuk belajar sejak dalam kandungan. Hal ini dimaksudkan agar kelak si bayi akan memiliki tingkat intelegensia yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik.jadi perawan bisa menggunakan musik untuk perawatan anak dalam kandungan.
3.      Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Dr John Diamond dan Dr David Nobel, telah melakukan riset mengenai efek dari musik terhadap tubuh manusia dimana mereka menyimpulkan bahwa: Apabila jenis musik yang kita dengar sesuai dan dapat diterima oleh tubuh manusia, maka tubuh akan bereaksi dengan mengeluarkan sejenis hormon (serotonin ) yang dapat menimbulkan rasa Nikmat dan senang sehingga tubuh akan menjadi lebih kuat (dengan meningkatnya sistem kekebalan tubuh) dan membuat kita menjadi lebih sehat.perawat bias menggunakan ini dalam proses penyembuhan luka.
4.      Kemampuan belajar   
Terapi musik kini banyak dipakai untuk anak-anak autis dan mereka yang memiliki kesulitan belajar. Spesialisasi music terapi, Paul Nordoff dan Clive Robbins dari Nordoff- Robbins Music Theraphy, London. Bahkan mengklaim bahwa anak yang frustasi, Seperti halnya anak autis, energinya akan meningkat ketika bermain musik dalam hal ini seorang perawat bias mengajak dan membimbik anak  anak penderita autis.
5.      Marah
Carol Merle-Fishman, salah satu penulis buku The Music Within You mengemukakan bahwa jika kita sedang marah, kita dianjurkan untuk mendengarkan musik-musik dengan ritme tinggi, dan jika sedang sedih, mendengarkan musik-musik melankolis. Jadi, musik yang kita pilih disesuaikan dengan perasaan yang sedang kita alami. Tujuannya adalah untuk menetralisasi perasaan negatif tersebut dengan ritme musik yang sesuai. Setelah itu, barulah kita bisa mendengarkan musik-musik yang lebih ceria (jika sedang sedih), atau yang lebih lembut (jika sedang marah).ketika seorang pasien mrah jadi seorang perawat bias meredam emosi klen dengan menyuruh klien mendengarkan music

6.      Stres  
stes dapat memperlambat  bahkan memperparah penyakit klien karena sters dapat menekat anti bodi dan melmahkan daya tahan tubuh sehingg  kita seorang perawat bias memberikan terapi music ini untuk membantu menghilangkan stres demi kmempercepat penyembuhan klien.
7.      Nyeri
Untuk mengurangi rasa sakit dan nyeri, jangan selalu mengandalkan obat, dengarkanlah musik, demikian saran para pakar. Saran itu didasarkan pada penelitian yang dilakukan terhadap 500 pasien yang baru menjalani pembedahan perut, setelah rutin mendengarkan musik, mereka mengaku sakitnya berkurang, efeknya sama dengan mereka yang mengkonsumsi obat penghilang sakit (paint killer).
Jenis musik yang ingin didengarkan pasien boleh memilih yang sesuai dengan kesukaan masing-masing, seperti piano, jazz, slow musik atau orkestra. Perawat bias memanfaatkan musik ini guna menghilangkan nyeri klien tanpa adanya efek samping.
8.      Bayi yang lahir premature     
Menurut riset yang dilakukan seorang dokter di Israel, bayi yang terlahir prematur memiliki detak jantung lebih teratur dan tidur lebih nyenyak ketika mereka mendengarkan penyanyi dan musik harpa. Musik bahkan juga bisa dimanfaatkan oleh para ibu yang baru melahirkan. Selain mengurangi sakit, musik juga berfungsi untuk memulihkan stamina. ….( Oleh Dra Hj Iesye Widodo SPsi,  Psikolog dari RSAB Harapan Kita).
9.      .Ibu Hamil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar